Rabu, 17 Juli 2013

Artikel


Dolanan yang Hilang

ISTILAH dolanan berasal dari bahasa Jawa yang berarti permainan. Dolanan populer di kalangan anak desa sebelum tahun 2000-an. Sebenarnya, dolanan anak zaman dahulu itu mampu mengasah otak anak untuk berpikir kreatif. Seperti bentengan, gobaksodor, lompat tali, delikan, uncal, dan sebagainya.

Risiko yang ditimbulkan dolanan tradisional tersebut hampir tidak ada atau tergantung dari kecerobohan si anak saat bermain. Sayangnya, semua dolanan itu kini menghilang karena tidak pernah dimainkan lagi. Terlebih anak-anak zaman digital sudah tak pernah mengenalnya, apalagi memainkannya. Mereka kini menjadi anak-anak yang manis, duduk diam di depan komputer, atau terpaku menatap telepon genggam memainkan aneka game dengan tokoh-tokoh virtual.

Teknologi modern memang memudahkan dan memanjakan kehidupan manusia, kendati perlahan namun pasti telah mematikan semua aktivitas fisik anak-anak yang ada dalam dolanan tradisional. Risiko yang ditimbulkan game modern ini jauh lebih berbahaya ketimbang dolanan anak tempo dulu. Semua orang paham tentang risiko ini terhadap mereka yang kecanduan game modern. Jadi, bijaklah memainkan game modern ini.

  Siti Afifatur Rohmah
  Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar